Friday, February 29, 2008

The IELTS test: Tips and Strategies (Bahasa Indonesia Version)

Pendahuluan

International English Language Tesing System (IELTS) muncul karna adanya kebutuhan , diantara universitas, sekolah, pemerintahan dan perusahaan untuk sebuah tes Bahasa Inggris yang diakui secara internasional. Sekarang ini, sebuah nilai IELTS yang sudah ditentukan sebelumnya merupakan syarat untuk murid asing yang akan masuk sekolah, Akademi dan universitas di banyak Negara barat. Kebanyakan Negara yang menggunakan Bahasa Inggris sekarang mengharuskan sebuah nilai IELTS tertentu untuk orang-orang yang sedang melakukan proses Visa kerja, keresidenan atau kewarganegaraan .

IELTS sekarang telah menjadi suatu bisnis besar. Tiap minggu, diseluruh dunia, puluhan ribu orang mengikuti tes sedemikian, dimana tiap2 tes mempunyai tujuan pendidikan maupun tujuan perpindahan Negara tinggal. Ini bukan suatu yang mengejutkan, oleh karena itu, kursus2 yang bertujuan untuk mempersiapkan murid untuk tes ini bermunculan dimana-mana. Pada saat kualitas dari kursus persiapan IELTS ini sangat variatif dari satu sekolah ke sekolah yang lain ada beberapa strategi yang sederhana yang tetap ada dalam sebuah kursus persiapan IELTS yang paling sederhanapun. Walaupun agak sulit untuk menyoroti semua tips dan strategi untuk tes ini (beberapa kursus menawarkan durasi 100 jam), artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran besar strategi umum yang harus diketahui oleh seorang kandidat tes, sebelum ia mengikuti tes tersebut.

Tes IELTS memiliki 4 komponen; Mendengar/listening (30 menit ), Membaca/reading (1 jam), Menulis/writing (1 jam) and Berbicara/speaking (12-15 menit). Secara keseluruhan, untuk menyelesaikan tes sekitar 3 jam.

Ada dua macam (modul) dari There are two varieties (modules) of the IELTS tes IELTS. MOdul General training (GT) adalah tes yang digunakan untuk keperluan visa atau untuk masuk ke sekolah tingkat SMA di luar negeri. Module Akademik adalah untuk masuk ke tingkat universitas. Bagian Listening dan speaking dari modul2 tersebut, hampir sama, dan bagian writing dan reading untuk modul GT lebih sederhana. Dalam artikel ini, modul Akademik akan lebih dalam dijelaskan. Pertama, beberapa strategi umum untuk setiap bagian tes. First, some strategies common to all sections of the tes.

Strategi Umum

Baca atau dengar instruksi dengan seksama. Banyak kandidat adalah murid sekolahan atau lulusan perguruan tinggi, dan karena sudah sering mengikuti berbagai macam tes, mereka merasa bahwa membaca instruksi dalam sebuah tes adalah buang waktu. Ini adalah suatu kesalahan besar dalam mengikuti tes IELTS. Singkatnya, kandidat yang tidak mengikuti instruksi dengan benar selalu memberikan jawaban yang salah. Ada berbagai macam instruksi yang diberikan dalam ke empat komponen tes, termasuk ‘jawab dengan menggunakan kata tidak lebih dari 3 kata’ atau ‘jawab dengan menggunakan prase singkat’. Dengan instruksi yang pertama tadi, jawaban yang menggunakan 4 kalimat, seberapa tepatnya pun, adalah salah. Dan dengan instruksi yang terakhir, sebuah kalimat lengkap akan juga dianggap salah.

Atur waktu anda. Anda harus sadar akan waktu dan sadar akan posisi anda dalam tes. Dalam bagian Reading, anda punya waktu satu jam untuk menyelesaikan 3 bagian, maka jangan menghabiskan lebih dari 20 menit untuk tiap bagian. Sederhana! Dalam writing , pastikan bahwa anda tidak menghabiskan lebih dari 20 menit untuk tugas bagian pertama, dan sisakan 40 menit untuk tugas bagian kedua yang lebih penting.

Jangan panik. Kalau menurut kamu bagian dari tes ini adalah sulit, kemungkinan besar, puluhan ribu orang lainnya diseluruh dunia yang mengikuti tes ini berpikiran sama dengan kamu. Bandscore dihitung sesudah hasil dari seluruh dunia dikumpulkan dan, untuk tes yang lebih sulit, jumlah jawaban yang benar yg diperlukan akan lebih sedikit untuk mencapai band score tertentu. Kalau kamu pikir kamu telah melakan suatu bagian tes dengan kurang baik, belajarlah untuk melupakannya dan berkonsentrasi untuk bagian berikutnya. Kemungkinan kamu melakukan lebih baik dari sebelumnya adalah lebih besar, dan tidak ada gunanya kamu kuatir tentang bagian listening kalau kamu sedang mengerjakan bagian reading.

Ada satu atau dua tips dan strategi untuk membantu kamu dalam menghadapi tiap bagian dari tes.

Tes Listening (Tes Mendengar)

Orang sering kali kuatir tentang bagian ini, karena beda denga bagian reading dan writing, ini hanya satu kali kesempatan. Tidak ada kesempatan lagi untuk mendengar ulang rekaman. Jadi, kalau anda ketinggalan, hilanglah selamanya! Inilah sebabnya persiapan sebelum mendengar adalah kunci agar berhasil dalam bagian ini.

Gunakan waktu anda dengan bijak. Anda diberikan waktu sekitar 30 detik untuk membaca tiap bagian sebelum mendengar rekaman, dan jangka waktu yang sama untuk memeriksa jawaban dari tiap bagian sesudah selesai mendengar. Jangan sia-siakan waktu ini.. Gunakan waktu sebelum mendengar untuk membaca instruksi dan pertanyaannya and, sangat penting ramalkan (tebak). Tebak jawaban. Tebak apa yang akan kamu dengar, siapa yang akan berbicara, dimana mereka berbicara dan mengapa ? Tebak jawabannya. Tebak bentuk kata (kata benda, kerja, sifat atau keterangan), atau tebak berdasarkan pengetahuan kamu dan petunjuk2 yang diberikan dalam pertanyaan. Pada akhir tiap bagian, gunakan waktu periksa untuk melihat apakah tebakan kamu benar, jawaban tebakan yang tidak ditulis (jangan pernah membiarkan nomer tampa jawaban/kosong dalam IELTS), penulisan, huruf besar dan grammar..

GarisbawahiUnderlining.Ini adalah ide yang baik untuk menggaris bawahi kata2 penting (Keywords) dalam kalimat pertanyaan. Proses menggarisbawahi akan membantu anda untuk mendengar dan mempersiapkan anda, mungkin dilevel yang tidak anda sadari, sehingga anda bisa mengidentifikasikan pada saat diucapkan dalam suatu percakapan.

Pindahkan jawaban dengan hati-hati. Pada akhir tes listening, anda akan diberikan 10 menit untuk memindahkan jawaban anda ke kertas jawaban. Lakukan ini dengan hati-hati. Gunakan kesempatan ini untuk memeriksa penulisan, grammar dan menebak jawaban yang belum terjawab.

The Reading Tes Reading (Membaca)

Sebuah pertanyaan yang sulit mempunyai bobot nilai yang sama dengan pertanyaan yang mudah. Jadi, jangan buang waktu untuk pertanyaan yang menjebak. Tinggalkan saja, kerjakan yang lebih mudah, nanti kembali lagi.

Baca instruksi dan pertanyaan2 dahulu. Selagi kamu membaca pertanyaan, garisbawahi keywords dan coba pikirkan ‘similies’ (kata yang beda tapi mempunyai arti yang sama. Kata-kata yang ada dalam bahan bacaan biasanya sebuah paraphrase dari pertanyaan tersebut.

Tergantung dengan bentuk pertanyaan, gunakan teknik membaca cepat dan sepintas teks. Membaca dengan cepat teks maksudnya adalah menggerakkan mata anda keatas-bawah, kiri dan kanan teks (bukan membaca tiap baris) untuk mencari sebuah kata atau frase atau suatu informasi yang spesifik. Bayangkanlah cara kita kalau sedang mencari nama dalam buku telpon. Membaca sepintas teks adalah membaca tiap baris kalimat dengan cepat, dengan mengacuhkan kata-kata grammar dan kata-kata yang kita tidak mengerti/tau.

Tes Writing (tes Menulis)

Dalam bagian pertama, anda diharapkan untuk menyelesaikan sebuah tulisan mendeskripsikan sebuah grafik dalam waktu 20 menit, table, sebuah proses atau kombinasi dari ketiganya. Dalam bagian ke dua, anda punya waktu 40 menit untuk menulis sebuah essay akademis 250 kata. Ingat waktu. Bagian kedua lebih panjang dan lebih penting sehingga memerlukan waktu 40 menit. Jadi, pastikan anda bergerak sesuai dengan waktu.

Bagian pertama adalah tentang mendeskripsikan data dan membandingkan. Menawarkan penyebab dan alas an untuk data atau pergerakan grafik adalah buang waktu. Anda harus selalu coba untuk membandingkan data yang anda lihat, bukan hanya menuliskan informasi yang ada di depan anda. Harus sangat berhati-hati untuk membuat catatan mengenai tanggal, waktu dalam data dan menggunakan tenses yang benar.

Dalam bagian ke dua, analisa pertanyaan dengan seksama,

Dalam bagian ke dua, analisa pertanyaan dengan seksama, kumpulkan ide2 anda dulu, lalu pikirkan struktur paragraph yang anda akan buat, sebelum mulai menulis. Jangan keluar jalur topic dan pastikan menyisakan 5 menit pada akhir waktu untuk memeriksa pekerjaan anda. Dengan memiliki kesadaran akan kelemahan anda dalam menulis mendorong anda untuk mengunakan waktu ini untuk memeriksa kembali pekerjaan anda secara effektif.

Penguji akan mencari 4 ketika ia memeriksa tulisan anda. Isi (Apakah anda telah menjawab pertanyaan?), Grammar (apakah grammar sudah benar, dan apakah variasi dalam struktur grammar yang digunakan?), Kosa kata (apakah kosa kata yang digunakan tepat dan cocok, penulisan benar, dan apakah kosa kata yang digunakan bervariatif?), dan kohesi/kepaduan (apakah essay mempunyai struktur yang baik, apakah sudah digunakan kata penghubung secara efekti?)

Keberhasilan dalam tes menulis memerlukan latihan. Latihan tes menulis adalah sangat perlu, karna anda akan belajar dari kesalahan yang anda buat. Kalau anda cukup beruntung untuk memiliki seorang guru yang bisa membantu anda bersiap, pastikan bawa anda menganalisa kembali hasil koreksi yang guru anda buat. Dan jangan buat kesalahan yang sama di latihan menulis berikutnya.

Dalam bagian ke dua dari tes, coba untuk memberikan argumen yang seimbang. Kemukakan dua sisi argument. Kalau pendapat anda diminta, coba untuk menhadirkan dua sisi pendapat sebelum anda mengemukakan pendapat anda yang sebenarnya dengan jelas

Terakhir, tulislah dengan rapid an jelas dan buat tanda perbaikan dengan mencoretkan garis diatas bagian yang salah, daripada mengoret2nya. Tidak ada nilai untuk kerapian dan kebersihan, tapi tulisan yang kurang bagus bisa membuat penguji bersuasana hati tidak enak sehingga lebih besar kemungkinannya untuk ia memberikan nilai yang rendah untuk sebuah essay yang sebenarnya sudah lumayan!

Tes Speaking (Tes Berbicara)

Keberhasilan dalam tes berbicara berasal dari latihan dan rasa percaya diri. Rasa percaya diri adalah kunci, tapi juga sering bahwa rasa percaya ini baru muncul setelah banyak latihan. Ingat bahwa ini adalah tes berbicara, jadi berbicaralah sebanyak mungkin dan jangan hanya memberikan jawaban satu kata untuk pertanyaan. Dalam bagian ke dua, anda diharapkan untuk berbicara mengenai topic tertentu selama satu atau dua menit. Persiapkan dengan sebaiknya dengan menuliskan catatan sebanyaknya (keywords yang nanti akan membantu anda), dengan demikian meminimalisasikan resiko ‘otak kosong’ pada saat berbicara. Coba berbicara selama dua menit penuh sampai penguji meminta anda untuk berhenti, ini akan menunjukan kemampuan kemampuan anda untuk ‘lanjut terus’ dan akan menambah angka anda untuk kelancaran/kefasihan. Bagian ketiga mengandung pertanyaan abstrak,dimana bagian pertama dan kedua adalah pertanyaan tentang kamu dan topik2 yang kamu sudah familiar. Dengar dengan hati-hati pertanyaan yang diberikan, terutama dibagian ketiga dan tanggapi dengan baik. Jangan berbicara tentang diri anda dalam bagian ketiga.

Penguji akan member nilai berdasarkan 4 aspek dari kemampuan berbicara anda; ; kelancaran (kemampuan untuk terus berbicara), grammar (jenis dan ketepatan penggunaan), kosa kata (jenis dan ketepatan ) dan pelafalan. Persiapkan diri dengan mempelajari grammar dan kosa kata tapi jagan kuatir tentang grammar terlalu banyak ketika sedang tes, karna bila anda memikirkan bentuk grammar yang benar, akan mengakibatkan penurunan nilai dalam fluency (kelancaran)

Hari tes: Persiapan terakhir

Tes IELTS adalah sebuah tes yang panjang dan melelahkan. Jadi, pastikan bahwa anda tidur yang cukup dan makan pagi yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa sarapan yang mengandung protein adalah baik sebelum ujian, tapi sarapan yang mengandung karbohidrat harus dihindari. Jangan minum kopi terlalu banyak! Jangan melakukan revisi dimenit-menit akhir di hari ujian karna bila ternyata kamu mendapatkan hal baru, kamu akan panik dan malah akan menjadi tidak produktif. Yang paling baik kamu lakukan di jam-jam terakhir sebelum ujian adalah berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris dengan keluar dan teman, atau baca ulang essay yang telah dikoreksi. Hanya itu.

Datanglah lebih awal ke pusat tes, sehingga memberikan waktu yang cukup seandainya jalanan macet. Kenali keadaan sekitar supaya anda merasa nyaman, dan coba intip ruang tes supaya anda bisa tau apa yang harus diharapkan. Pada saat menunggu, bicaralah dalam Bahasa Inggris kepada kandidat tes lainnya supaya otak kamu sudah di ‘English mode’.

Ingatlah bahwa tes IELTS ini bukanlah hal terbesar. Kalau anda belum mendapatkan nilai yang anda perlukan, anda masih bisa mengambilnya lagi…dan lagi (paling tidak sampai uang anda habis !). Bersiaplah sebaik mungkin, berlatih sebanyak mungkin dan jalani tes selangkah demi selangkah, dengan demikian kamu akan mendapatkan bandscore yang kamu perlukan dalam waktu yang singkat.

Untuk tips dan strategi yang lebih lengkap, dan untuk latihan ujian, ikutilah sebuah kursus IELTS Preparation. Di Jakarta, satu sekolah menjadi pemimpin dalam hal mempersiapkan kandidat untuk tes IELTS dengan cepat dan effektif. Untuk informasi lebih lanjut, ikuti link berikut ; IELTS Jakarta

a message from some friends of Aim:

Organic, recycled products & gifts for the green UK home Offers contemporary designed homewares for people who want to live stylishly, without harming the environment. The online store provides products for every room of the home, made from only organic, recycled or sustainable materials.

Friday, February 22, 2008

Recycle your way to a greener world!

Let’s look at glass. Better- let’s look through glass. What do you see? Technically glass is said to be a “super-cooled fluid” rather than a “true” solid. But that only matters if you are a student of really old windows, when the slow flow of glass under the influence of gravity makes the lower half of an antique window thicker than the upper.

Glass is made from silica, soda ash and limestone. Soda ash is produced by the worldwide chemicals industry in huge amounts, whilst limestone and silica are quarry products. All the ingredients are melted together at very high temperatures to produce the endless varieties of glass we use today. These range from glass fibres used in insulation via plate glass used in windows and car windscreens, to container glass used in bottles and jars.

A huge amount of energy is used in the chain of processes leading to the production of glass items. So recycling glass must be a good thing, right?

Up to a point. The sad fact is that most glass used in the products and objects we buy is brand new material. That’s because the manufacturers insist on uniformity, and the only feasible way to achieve that is to make the glass from scratch (no pun intended!)

The very best thing to do with bottles and jars is theoretically to clean them and reuse them for their original product. In the UK this only happens for the milk bottles that are still delivered to some of our doors. These are cleaned and reused an average of 12 times. The reason that reuse is feasible in this case is that the delivery system for fresh milk can also collect used bottles at little extra cost, for local cleaning and refilling. The reasons why other bottles are never reused (at least in the UK) include the unwillingness of major retailers to handle the returns process, the logistical cost of returning imported bottles (think New Zealand wines), and the nervousness of marketers about the integrity of their brand images.

So most bottles are ground down to make a raw material called cullet, which could then be re-melted to form part of glass production. But it isn’t. In fact the glass we recycle is used in lots of other ways, such as inclusion in aggregate mixtures used in road surfaces. Virtually all the bottles we recycle are made from brand new glass. Your recycling efforts won’t change that. The reason is that the costs of transporting cullet, its uncertain composition, and the precise specifications needed in the glass bottle industry make it impossible.

Plate glass is an even worse problem. A huge amount of glass is used in replacement glass windows, typically in northern climes in sealed double-glazing units. Ever wondered what happens to the old units? They go to landfill. It is just too difficult, in terms of time and money, to separate the glass from the other materials in the units.

It is in fact really rare to find consumer products made from recycled glass. They should be treasured and encouraged because their producers are able to demonstrate that it can be done So here’s a link to a UK retail supplier with several recycled glass products on their range. See? It can be done! www.biomelifestyle.com

eco friendly, ethical, recycled gifts and products in the uk

Monday, February 18, 2008

Lost in Translation (Bahasa Version).

Sebuah website, laporan, atau proposal bisnis bisa saja berisi informasi yang lengkap, argument yang kuat, dan rancangan yang mampu memberikan inspirasi. Tapi kesemuanya akan gagal total dalam mencapai tujuan dasarnya apabila bahasa yang dipergunakan mengandung kesalahan. Ini karena kita secara otomatis menilai lebih rendah sebuah hasil kerja yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan yang buruk, sekalipun kesalahan yang ada hanya dari segi bahasa. Sebuah tulisan yang buruk membuat kita mempertanyakan kualitas dari produk, customer service atau fitur-fitur penting lain dari perusahaan dalam tulisan tersebut.

Nah, bahasa manakah yang anda yakin mampu anda gunakan untuk menulis dengan baik? Jarang ada orang di dunia ini yang memiliki kepercayaan diri penuh dalam menggunakan bahasa lain selain dari bahasa asli mereka. Sebagian besar dari kita bahkan bisa saja menemukan kesulitan dalam menggunakan bahasa asli kita dari waktu ke waktu. Dan penulis yang terbaik cenderung merupakan orang-orang yang mampu mengenali kesalahan-kesalahan kecil yang mereka buat, dan secara otomatis mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan tersebut.

Barangkali hanya ada kurang dari satu di antara sejuta penduduk dunia yang mampu menulis dengan tanpa cela dalam bahasa selain dari bahasa ibu mereka. Dan menulis dalam bahasa Inggris, bahasa internasional de facto, adalah hal yang sulit. Terutama apabila anda tidak dibesarkan dengan bahasa tersebut, tidak mengenyam pendidikan tingkat tinggi di bidang tersebut, dan belum pernah membaca ratusan buku dan ribuan surat kabar yang ditulis dalam bahasa Inggris.

Ada banyak sekali kemungkinan kesalahan. Kosakata dan struktur, sudah pasti. Ada juga tanda baca yang merupakan masalah bagi banyak penutur asli bahasa Inggris. Lalu ada pula jebakan berupa “register, yang menurut kamus saya berarti “bentuk bahasa yang diasosiasikan dengan situasi sosial atau pokok bahasan tertentu”. Apapun yang anda tulis, makalah teknik atau brosur penjualan, apabila register yang anda gunakan salah, hasil kerja anda akan sia-sia.

Berikut ini adalah tiga aturan utama. Pertama, jangan menganggap bahwa apabila seseorang mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik maka ia otomatis mampu menulis dengan baik pula dalam bahasa Inggris. Kedua, tulislah dengan persis apa yang ingin anda katakan, dalam bahasa asli anda. Ketiga, carilah penyedia jasa dua bahasa untuk menuliskan pesan anda tadi dalam bahasa Inggris. Harap dicatat bahwa saya tidak menggunakan kata “penerjemahan” di sini. Pesan akhir yang muncul di website atau brosur anda hampir dapat dipastikan bukan merupakan terjemahan langsung dari aslinya. Pesan akhir ini akan merupakan sebuah tulisan kreatif baru. Tulisan asli anda akan diterjemahkan ke dalam sebuah draft berbahasa Inggris, dan selanjutnya digunakan sebagai referensi untuk membuat teks baru dalam bahasa Inggris.

Sebagai penutup, pikirkanlah hal berikut mengenai Internet. Internet lebih informal dibandingkan dunia cetak. Jadi anda tidak bisa sekedar memasang brosur anda di web; yang berarti anda harus membuat sesuatu yang baru. Caranya mudah dan cepat. Tetapi kesalahan apapun yang mungkin terjadi dalam prosesnya dapat berpengaruh pada ribuan pelanggan potensial. Artinya, sangat penting bagi anda untuk memastikan bahwa apapun yang anda publikasikan di Internet adalah akurat.

Berikut ini adalah link dari sebuah institusi di Jakarta yang memiliki guru-guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yang dapat membantu anda memastikan bahwa brosur, laporan, proposal dan website anda melakukan tugasnya dengan baik. IELTS Jakarta

Friday, February 15, 2008

Please note: There are only a few places left in February's public IELTS preparation course at Aim. For the last time, the special fee for this course will be Rp1,750,000 for 50 hours. Prices will rise in March! Call, email or messenger Aim soon to secure your place. Visit Aim's website at www.aimjakarta.com for more details and contact information.

Map IP Address

Tuesday, February 5, 2008

Lost in Translation.

Websites, reports, business proposals – all can be full of good information, clear argument and inspiring design. And all can fail totally in their basic purpose if their language is faulty in some way. That’s because we automatically devalue the work that went into a badly written piece, even if it’s only the language that is at fault. A badly written piece makes us uneasy about product quality, customer service or a host of other important features of the company concerned.

Now- which language can you be most confident of writing well? Scarcely anyone in the world can be totally confident in any but their mother tongue. Indeed many of us find that even the language of our childhood can present challenges from time to time. And the best writers tend to be those who recognise the subtle mistakes they are capable of making, and automatically proof-check for them.

Probably fewer than one in a million of the world’s population can write flawlessly in a language other than their mother tongue. And writing English, the de facto international language, is difficult. Especially if you were not brought up speaking it, and were not educated to a high level in it, and have not read hundreds of books and thousands of newspapers written in English.

Pitfalls are legion. Vocabulary and grammar, of course. Also punctuation, which is a real problem for many native English speakers. And then there is the minefield of “register”. My dictionary defines this as “ a form of a language associated with a particular social situation or subject matter”. Whether you are writing a technical paper or a sales brochure, if you get the register wrong your work is wasted.

So here are three golden rules. First, don’t assume that if you speak English well you can write it equally well. Secondly, write exactly what you want to say, in your native language. Thirdly, get a bilingual service to write your message in English. Please note that I’m not using the word “translation” here. The final message that appears on your website or in your brochure will almost certainly not be a direct translation of your original. It will be a new piece of creative writing. Your original will be translated into an English draft, and this will be used as a reference for a new English text

To close, here’s a thought about the Internet. It’s less formal than the world of print. So you can’t just put your brochure on the web; you do have to produce something new. It’s quick and easy to do this. But any mistake may potentially influence thousands of potential customers. So it’s even more important to make sure that whatever you publish on the Internet is correct.

Here’s a link to a group of English and Indonesian teachers based in Jakarta who can make sure that your brochures, reports, proposals and websites are doing the job you want them to do. English language training and translation in Jakarta Indonesia