Tuesday, January 22, 2008

Keajaiban dalam dunia Training

Pastilah ada keajaiban di sana karena jutaan perusahaan rela mengeluarkan uang hingga milyaran dolar untuk keperluan training. Yang menarik, perusahaan-perusahaan tersebut menemukan bahwa mereka sebenarnya bisa bertahan tanpa menyelenggarakan training apapun ketika mereka kehabisan dana. Malahan, ada berbagai anekdot yang menggambarkan kecenderungan perusahaan untuk memotong dana training sebagai langkah pertama ketika keuntungan perusahaan mereka menurun. Secara logis, satu-satunya kesimpulan yang bisa kita ambil adalah bahwa perusahaan memandang bahwa training tidak memberikan kontribusi apapun pada perolehan keuntungan dalam perusahaan pada jangka pendek dan menengah. Pada jangka panjang mereka mengakui bahwa sumberdaya manusia yang terlatih memiliki kemampuan lebih baik daripada yang tidak terlatih. Pada jangka pendek mereka lebih memilih untuk tidak menghabiskan uang mereka untuk training.

Akan tetapi, sesungguhnya justru pada masa-masa sulit itulah sebuah perusahaan membutuhkan orang-orang yang terlatih untuk melepaskan perusahaan dari situasi sulit. Orang-orang yang tahu bagaimana meningkatkan produktifitas atau menurunkan tingkat kecelakaan. Orang-orang yang tahu bagaimana menghadapi pelanggan dengan baik.

Pada kenyataanya, perusahaan sudah bisa menduga bahwa setengah dari training yang mereka lakukan adalah sia-sia belaka, tetapi mereka tidak tahu bagian mana yang sia-sia. Dan ketika masa-masa sulit datang, seperti biasanya, 50% kemungkinan untuk meraih keuntungan dikalahkan oleh 100% kepastian bahwa mereka harus mengeluarkan uang.

Salah satu rahasia training, seperti yang telah disadari oleh perusahaan-perusahaan terkemuka dan dikagumi, yaitu bahwa mereka harus menyadari sepenuhnya keterampilan apa yang mereka butuhkan, dan mengapa. Selain itu, mereka juga harus mengetahui secara jelas hasil apa yang mereka harapkan, dan bagaimana menentukan apakah hasil-hasil tersebut telah tercapai. Selanjutnya, berapa banyak uang yang harus dialokasikan untuk menciptakan hasil yang diinginkan. Apabila anda mengetahui elemen-elemen dalam persamaan penting ini, maka tidak ada alasan apapun untuk memotong dana training ketika pasar anda menurun.

Ada dua rahasia lain. Yang pertama yaitu motivas; bukan motivasi perusahaan melainkan motivasi peserta training. Tanpa motivasi, para peserta training tidak akan memperoleh keuntungan apapun. Peserta pelatihan harus benar-benar menginginkan training tersebut. Barangkali training tersebut merupakan kunci bagi mereka untuk mendapatkan kenaikan pangkat. Atau barangkali training tersebut dapat menyelamatkan nyawa mereka seandainya terjadi kebakaran di pabrik mereka. Atau barangkali training tersebut akan memberi mereka kesempatan untuk bekerja di bidang yang mereka impikan selama ini. Trainer professional manapun akan mengatakan bahwa peserta training dengan motivasi tinggilah yang akan mendapatkan paling banyak keuntungan dari pelaksanaan training.

Rahasia terakhir yaitu cara pelaksanaan training itu sendiri. Tidak diragukan lagi dan tidak bisa dibantah lagi, training tersebut harus bersifat fleksibel agar dapat berfokus pada kemampuan dan gaya belajar yang unik dari masing-masing individu peserta. Training manapun yang dalam pelaksanaannya menerapkan prinsip “satu-untuk-semua” tak lain hanya menjual program yang sebenarnya “tidak-untuk-siapapun”.

Rahasia-rahasia di atas (yang sekarang sudah bukan lagi rahasia setelah saya tuliskan di sini!) paling jelas terlihat dalam area pelatihan bahasa yang sulit dan memakan waktu. Akan tetapi, berikut ini adalah link dari sebuah perusahaan muda yang memiliki rahasia-rahasia tadi di dalam DNA-nya, dan karenanya ia dapat tumbuh dengan sangat cepat.

www.aimjakarta.com

Tuesday, January 15, 2008

testimonial

Terimakasih buat AIM.

Belajar bahasa di usia 37 sungguh sesuatu yang sulit, bukannya beralasan, tetapi banyak teori juga mengatakan begitu. Seperti tips yg ada di salah satu link yang ada di wesite-nya AIM "Increase your vocabulary by opening your mind like a child", dimana berarti anak kecil adalah usia terbaik untuk belajar bahasa, Namun, guru-guru di AIM menyemangati saya, umur bukan hambatan.

Setelah menjadi 'petualang kursusan', saya akhirnya menemukan tempat belajar English saya, yang mungkin ini menjadi tempat belajar English terakhir saya di Indonesia, karena dengan nilai IELTS saya, saya mendapat beasiswa untuk Research Student of Engineering Department of Lancaster University, UK.

Kualitas dan komitmen para pengajar serta customizing curriculum-nya menurut saya adalah fitur yang terbaik yang ditawarkan, selain tentu
dengan ditunjang dengan fasilitas (design ruangan, komputer dan internet serta peralatan belajar di kelas yang modern) yang membuat tidak hanya nyaman untuk belajar, tapi juga efektif dan efisien.

Ohya, satu hal juga yg membuat saya terkesan dengan para pengajar AIM, mereka sangat tidak pelit dengan waktu! (hal yang tidak saya jumpai di tempat kursus lain). Saya melihat ada komitmen yang kuat pada mereka agar muridnya bisa mendapat hasil yang ditargetkan, dengan berusaha menyediakan waktu untuk para muridnya. Ini terlihat dari fitur mereka yang menggunakan internet-chat sebagai medianya, agar mereka bisa berkomunikasi dengan murid-murid. Dan mereka sangat ahli dalam IELTS.

Sekali lagi, terima kasih AIM!

Friday, January 11, 2008

In 2008, Aim's corporate language training services will be taken to the next level. Not only will you get the high quality teachers, the customised courses and the cost-effective pricing, now we are able to bring a slice of our high tech facilities to your office! Aim's interactive whiteboards are going portable, and we'll can now bring the digital, touchscreen technology to your workplace. Standby for more news on this exciting development.
In the mean time, click: English Training in Jakarta for more information on our innovative corporate training solutions