Penggunaan papan tulis interaktif dalam pendidikan: sekedar mainan atau
perbaikan nyata?
Sekolah yang saya pimpin mengadakan uji coba penggunaan papan tulis interaktif Smartboard. Kami sendiri merupakan sekolah bahasa yang berpikiran maju di Jakarta dan memiliki keinginan untuk menerapkan penggunaan teknologi di dalam kelas-kelas kami, namun hanya apabila teknologi tersebut benar-benar terbukti bermanfaat.
Dengan harga perangkat yang semakin turun dan fungsi yang semakin banyak jenisnya, banyak sekolah di berbagai belahan dunia yang kini menggunakan touch-screen interactive whiteboard dan teknologi pendidikan lain yang serupa. Karena tidak ingin “tertinggal” tetapi juga tidak ingin membuang-buang uang, maka sekolah kami memutuskan untuk mengadakan uji coba penggunaan Smartboard selama 4 bulan. Saat ini uji coba tersebut telah berakhir dan sebagai manajer dari sekolah tersebut, ada 3 hal yang saya pikirkan:
training, para guru tidak memiliki kesulitan untuk memanfaatkan salah satu fungsinya yang paling mendasar yaitu seperti papan tulis biasa. Selanjutnya dalam waktu beberapa jam, mereka sudah mampu memasukkan foto, suara, menggunakan Internet dan berbagai kegiatan interaktif lainnya ke dalam papan tulis tersebut.
Berhasil..
Ada satu keluhan dari guru yaitu bahwa 'Smartboard terlalu lamban dalam mengenali gerakan pena mereka, sehingga tulisan tangan mereka menjadi berantakan’. Ini bukanlah masalah Smartboard melainkan program komputer. Setelah dibersihkan, defragmentation dan sedikit upgrade hardware, komputer yang mengendalikan Smartboard dapat running dengan sangat cepat dan keluhan tersebut dapat diatasi.Sekarang saya yakin sepenuhnya bahwa para guru dapat belajar menggunakan perangkat semacam itu dengan cepat, meskipun ada beberapa guru yang pasti akan mampu melakukannya dengan lebih mudah dibanding yang lain.
2.Apakah interactive whiteboard meningkatkan kualitas dan efektifitas
pengajaran yang berlangsung di dalam kelas?
Jawabnya: Ya.
Keberadaan perangkat ini saja sudah membuat ruang kelas menjadi lebih menyenangkan. Perhatian siswa terpusat ke papan tulis bahkan sebelum papan tulis tersebut dinyalakan.Ketika Smartboard dinyalakan, baik siswa maupun guru dapat menikmati interaksi dengan papan tulis tersebut melalui berbagai cara yang tidak mungkin dilakukan dengan papan tulis biasa. Gambar, film, latihan interaktif dan teks dapat dihasilkan dan dimanipulasi oleh siapapun.
Smartboard telah mampu membuat kelas menjadi lebih kaya pengalaman belajar, dan akses Internet di papan tulis tersebut merupakan sesuatu yang tak ternilai. Saya tak ingat lagi bagaimana kami sebagai guru menghadapi vocabulary yang rumit sebelum kami dapat menggunakan 'Google Images' untuk mencari dan menampilkan gambar dalam waktu beberapa detik saja. Kami juga secara teratur menggunakan website berisi berita terbaru sebagai teks untuk digunakan di kelas-kelas kami.
Dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan, penggunaan Smartboardmerupakan sebuah kesuksesan bagi kami.
3.Sebagai satu-satunya sekolah bahasa (sampai saat ini) yang menggunakan
Smartboard di Indonesia, apakah penggunaan Smartboard ini mengakibatkan lebih banyak promosi dari mulut ke mulut dan dengan demikian merupakan invetasi jangka panjang yang berguna?
Ini adalah hal yang sulit dibuktikan. Harga Smartboard tidak murah, dan masih harus ditambah lagi dengan sebuah komputer dan proyektor LCD, jadi pertanyaan ini akan selalu saya pantau setiap saat. Sejak awal dibukanya sekolah ini, kami telah memasang Smartboard di beberapa kelas dan papan tulis biasa di kelas lainnya. Hampir seluruh siswa (96%) menyatakan bahwa mereka lebih menyukai Smartboard dibandingkan papan tulis biasa. Akan tetapi, siswa-siswa ini juga menyatakan bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi kepuasan belajar mereka adalah kualitas guru dan pengajaran itu sendiri. Yang menarik, tidak ada demografi tertentu (muda/tua/pria/wanita) yang lebih menyukai interactive white board dibandingkan dengan yang lainnya.
Para siswa kami menyatakan sangat puas dengan staf pengajar yang kami miliki, dan karenanya, tingkat registrasi ulang di sekolah ini juga tinggi. Selain itu, sekolah kami, Aim for English www.aimjakarta.com, sedang berkembang pesat dan promosi dari mulut ke mulut juga sangat kuat, tetapi adalah tidak mungkin untuk memastikan bahwa semua itu terjadi hanya karena adanya Smartboard. Bagi kami, uji coba yang kami lakukan sangat sukses dan kami berencana melakukan investasi lebih besar dengan
mendapatkan lebih banyak Smartboard agar seluruh kelas kami memilikinya pada tahun 2007/2008. Kalau anda berkeinginan untuk melakukan investasi yang sama, janganlah berpikiran bahwa hal itu akan menjadi jawaban untuk berbagai permasalahan di sekolah anda. Namun, apabila digunakan secara bersamaan dengan guru-guru yang berkualitas tinggi, maka touch-screen interactive whiteboard dapat menjadi alat marketing yang kuat dan, yang lebih penting lagi, dapat meningkatkan kualitas dan efektifitas pendidikan di sekolah anda.
Untuk melihat contoh penggunaan Smartboard, kunjungi www.aimjakarta.com
Untuk informasi lebih lanjut mengenai sekolah kami, hubungiinfo@aimjakarta.com
Friday, July 13, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment